Bendera Bangsaku

SELAMAT DATANG SOBATKU DI BLOG MAMAT/UCOK/RONI PUTERA JAWA KETURUNAN SUMATERA, ALLAH KUASA MAKHLUQ TAK KUASA LAILAHAILLALLAH MUHAMMADURRASULULLAH

yel

 A.    Pengertian Ice Breaking
      Istilah ice breaking/ice breaker pada mulanya digunakan dalam istilah mekanik yang berkaitan dengan pemecah es. Hal yg sangat menonjol dalam kegiatan ice breaker adalah terciptanya Kapal Pemecah Es pada dekade 1990-an. Teknologi ini menyebar luas di benua Eropa dan sebagian Amerika yg mengalami musim dingin dimana sebagian lautnya selalu mengalami pembekuan air laut.
      Istilah ice breaker dalam dunia pendidikan lebih didasarkan pada makna konotatif dari “memecah kebekuan”. Bedanya kalau di dunia teknik memecah kebekuan “es”, sementara dalam dunia pendidikan lebih diartikan sebagai memecah kebekuan “suasana”
      Menurut Supriadi (2006) icebreaker yang artinya “memecah es” mamiliki makna menghilangkan kebekuan suasana antara peserta pelatihan / peserta didik untuk saling mengenal dan berinteraksi satu sama lain. Menurut M Said (2010) icebreaker adalah permainan atau kegiatan yang berfungsi untuk mengubah suasana kebekuan dalam kelompok agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif.
      Menurut Sunarto (2012), Icebreaker dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai pemecah situasi kebekuan berpikir atau kebekuan fisik sehingga suasana belajar menjadi lebih dinamis, penuh semangat dan antusias.
      Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa icebreaking adalah segala bentuk kegiatan yang menyenangkan dan mampu memecah kebekuan suasana, kejenuhan berpikir, dan kelelahan fisik peserta didik sehingga proses pembelajaran menjadi lebih dinamis, aktif, dan penuh semangat kembali.
B.     Urgensi ice Breaker dalam Pembelajaran
       Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kekuatan rata-rata manusia untuk  bisa terus konsentrasi dan fokus dalam situasi yang monoton hanyalah 15 menit, selebihnya pikiran akan beralih pada hal-hal lain yang mungkin sangat jauh dari   tempat di mana ia duduk mengikuti pembelajaran.
       Ketika pikiran tidak bisa terfokus lagi, maka dibutuhkan upaya pemusatan perhatian kembali.  Upaya klasik yang dilakukan guru konvensional adalah dg cara mengeraskan suara atau, menggebrak meja atau mengancam para siswa yg pada akhirnya membuat para siswa tertekan. Ketika kondisi psikologis siswa tertekan, maka akan memunculkan rasa tidak senang bahkan takut, sehingga secara alami akan segera “melarikan diiri” keluar dari keterlibatannya mengikuti pelajaran meskipun secara fisik dia masih berada di tempat duduk semula.
       Hal ini sesuai dg teori yang disampaikan MacLean, bahwa ketika otak berada pada situasi tertekan, maka otak akan berada pada mode “bertempur” atau “kabur” dan beroperasi pada tingkat bertahan untuk hidup.  Artinya siswa akan bersikap menentang dg menunjukkan sikap kontra produktif seperti ngobrol, pukul-pukul meja, corat-coret dsb.
       Menurut teori Gestalt yang dikutip Nasution (1982) menyatakan bahwa belajar tidak mungkin tanpa kemauan untuk belajar, maka kesukaan siswa terhadap sikap yang dilahirkan guru jelas akan memberikan motivasi tersendiri dalam belajar.
       Salah satu upaya yang bisa dilakukan guru untuk membangkitkan motivasi siswa dalam belajar dan membuat suasana belajar menjadi lebih asyik dan menyenangkan adalah dengan melakukan ice breaking di sela-sela proses pembelajaran berlangsung. Banyak jenis ice breaker yang bisa digunakan oleh guru dalam rangka mengoptimalkan proses pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Adapun beberapa jenis ice breaker tersebut antara lain:
  1. Yel-yel
  2. Tepuk Tangan
  3. Gerak Badan
  4. Games
  5. Humor
  6. Lagu
  7. Cerita / Dongeng
  8. Sulap
  9. Audio Visual

1.      Jenis yel-yel
Jenis yel-yel ini sangat efektif dlm menyiapkan aspek psikologi siswa untuk siap mengikuti pelajaran.
Jenis Yel-yel dibedakan menjadi dua model:
a.       Model Mono-Yel artinya Yel-yel yang diucapkan sendiri tanpa ada jawaban atau balasan, Yel-yel ini dibuat oleh masing-masing kelompok untuk memotivasi kelompoknya sendiri di saat akan menyampaikan hasil diskusi, contoh;
            Dengarkan… simak… perhatikan…
            Kelompok Ali presentasi
            Jangan ngobrol sendiri, jangan main sendiri
            Pastinya kamu akan rugi...
            Kelompok Ali….? Pa..sti berprestasi , Yes!!
Contoh Mono-Yel  untuk memulai pelajaran
            Yo ayo… ayo belajar,
            Siapkan buku, dan alat tulis,
            Are You ready???
            Go!!!! (4X)

            Nahnu Muslimun (2X)
            Qur’an kitabii…
            Al ‘Arabiy Lughati…
            Mumtaz (2X),  Eiwah!
b.      Model Interaktif-Yel artinya model Yel-yel yang diucapkan secara bersahutan antara guru dg siswa atau antara siswa dengan siswa, biasanya diucapkan ketika awal pembelajaran, contoh Yel Salam Sapa;
            Guru: Apa kabar pagi hari ini???
            Siswa: Alhamdulillah, Ruarrr biasa, tetap semangat
                             Allahu Akbar….
            Guru: Halloo…
            Siswa: Hai…
            Guru: Hai Hallo…
            Siswa: Hallo Hai…
            Contoh lain Tepuk Angka, kalau Guru menyebutkan angka genap, maka     siswa menjawabnya dengan tepuk dua kali, kalau Guru menyebutkan     angka ganjil maka siswa menjawabnya dengan tepuk satu kali, contoh:
                        Jika disebutkan 5, maka dijawab tepuk 1kali
                        Jika disebutkan 8, maka dijawab tepuk 2 kali
                        Jika disebutkan 13, maka dijawab tepuk 1 kali
                        Jika disebutkan 24, maka dijawab tepuk 2 kali
                        Contoh lain Tepuk Rakaat Shalat,
                        Jika disebutkan magrib, maka dijawab tepuk 3 kali
                        Jika disebutkan subuh, maka dijawab tepuk 2 kali
                        Jika disebutkan isya, maka dijawab 4 kali
c.       Tepuk Membalas Tepuk, artinya setelah guru tepuk, maka siswa membalasnya juga dg tepuk. Dalam tepuk ini dibutuhkan kesepakatan siswa dengan model dan jumlah tepuk. Contoh tepuk dengan rumus 2;1 – 3;2 – 1;banyak :
                        Tepuk 2 kali, dibalas tepuk 1 kali
                        tepuk 3 kali; dibalas tepuk 2 kali
                        tepuk 1 kali; dibalas tepuk banyak
                        pada prakteknya, jumlah tepuk maupun balasan tepuk bisa di bolak -           balik.
d.      Tepuk Membalas Gerak Tubuh atau sebaliknya, artinya setelah guru melakukan gerakan tubuh maka siswa membalasnya dengan gerakan tepuk. Contoh:
                        Jika diangkat 1 jari, maka dijawab dengan tepuk 1 jari
                        Jika diangkat 2 jari, maka dijawab dengan tepuk 2 jari
                        Jika diangkat 3 jari, maka dijawab dengan tepuk 3 jari
                        Jika diangkat 4 jari, maka dijawab dengan tepuk 4 jari
                        Jika diangkat 5 jari, maka dijawab dengan tepuk 5 jari
                        Atau dibalik, tepuk dibalas gerak tubuh, Contoh:
                        Jika tepuk 1 kali, maka dijawab dg pegang hidung
                        Jika tepuk 2 kali, maka dijawab dg pegang telinga
                        Jika tepuk 3 kali, maka dijawab dg pegang kepala
                        Jika tepuk 4 kali, maka dijawab dg pegang pipi sambil berkata                        “Hii…dingin”
2.      Jenis gerak badan
Jenis ice breaker ini bertujuan untuk menggerakkan tubuh setelah beberapa jam berdiam diri dalam aktivitas belajar. Dengan badan bergerak, maka aliran darah akan lancar dan proses berpikir akan menjadi lebih segar kembali. Jenis gerak badan ini biasa juga dikolaborasikan dengan Brain Gym.
Adapun contoh dari jenis ice breaker ini antara lain:
a.       Gerakan silang (Cross Crawl)
            Gerakan ini menyilang antara gerakan tangan kanan bersamaan dengan kaki kiri dan tangan kiri bersamaan dengan kaki kanan.
            atau tangan kanan memegang telinga kiri, sementara tangan kiri memegang hidung, kemudian dibalik secara bergantian. Gerakan ini membantu menggunakan kedua belahan otak secara bersamaan dan harmonis
b.      Gerakan Imajinasi Kaki
            Yaitu gerakan mengangkat satu kaki dengan posisi kedua tangan dilentangkan ke depan, setelah posisi badan seimbang maka kaki digerakkan seolah-olah menulis angka atau huruf sesuai instruksi.
c.        Gerakan Menulis Angka 8 Tidur
            Yaitu gerakan imajinasi tangan menuliskan angka 8 tidur.
d.      Gerakan Senam Jari
            Yaitu gerakan mengacungkan jempol tangan kanan bersamaan dengan acungan kelingking tangan kiri, setelah itu bergantian setererusnya.
e.       Gerakan Senam Tangan
            Yaitu gerakan tangan kanan terkepal memukul ke depan dada, sementara gerakan tangan kiri terbuka bergerak naik turun.
f.       Gerakan Senam COCONUT
            Yaitu gerakan kedua tangan menirukan huruf C-O-C-O-N-U-T diulang semakin cepat.
g.      Gerakan Senam Tembak Tangan
            Yaitu gerakan jari tangan kanan menyerupai pistol, sementara jari tangan kiri diacungkan sesuai jumlah perintah, bisa 1, 2, 3, 4, atau 5
h.      Gerakan Cermin Tipuan
            Yaitu gerakan mengikuti perintah instruktur (cermin) sementara gerakan instruktur tdk selamanya sama dg perintah yg diinstruksikannya.
i.        Gerakan Burung Hantu
Gerakan ini menghilangkan kekakuan yang ada pada kita karena terlalu banyak duduk atau membaca. Urutlah otot bahu kiri dan kanan. Tarik nafas saat kepala berada di posisi tengah, kemudian hembuskan nafas ke samping atau ke otot yang tegang sambil relaks. Ulangi dengan tangan kiri
3.      Jenis games
Games atau permainan adalah jenis ice breaker yang paling membuat siswa menjadi heboh. Siswa didik akan muncul semangat baru yang lebih saat melakukan permainan. Rasa ngantuk menjadi hilang dan sikap apatis berubah menjadi aktif. Melalui games, suasana menjadi cair sehingga setelahnya kondisi belajar menjadi lebih kondusif.
Hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam memilih permainan yang akan digunakan sebagai ice breaker antara lain:
a.       Faktor Keselamatan
b.      Faktor Waktu
c.       Faktor Peralatan
d.      Faktor Edukasi
e.       Secara umum, Games dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu games yg dimainkan perorangan, dan games yg dimainkan secara kelompok.
Adapun beberapa contoh games yg bisa digunakan sbg ice breaker antara lain:
a.  Permainan “Angin Berhembus”, dg langkah2 sbb:
·      Aturlah kursi siswa membentuk lingkaran
·      Jelaskan kpd siswa aturan permainan, utk putaran pertama, guru bertindak sbg pemandu
·      Pemandu sbg angin pertama akan mengatakan “angin berhembus kepada yg memakai…..
·      Siswa yg disebut ciri-cirinya harus berpindah duduk, guru sbg angin
·      ikut berebut kursi sehingga akan ada siswa yg tdk kebagian kursi yg kemudian menjadi pemandu. Dan permaianan pun dilanjutkan.
b.  Permainan “Bercermin”, dg langkah2 sbb:
·      Mintalah setiap siswa berpasangan, satu orang menjadi bayangan di cermin, dan satu orang lagi menjadi orang yang bercermin.
·      Orang yang menjadi bayangan harus mengikuti gerak-gerik orang yang bercermin.
·      Keduanya harus bekerjasama agar bisa bergerak secara kompak dengan kecepatan yg sama.
·      Mintalah siswa untuk mendiskusikan apa pesan dalam permainan ini.
c. Permainan “Perang Bintang”, dg langkah2 sbb:
·      Bagilah siswa mejadi beberapa kelompok
·      Berilah nama masing-masing kelompok dg nama negara Masing-masing kelompok berjumlah 4 orang.
·       Anggota kelompok mendapatkan peran masing-masing (pembidik, logistik, komandan, sneeper).
·      Tugas masing-masing peran adalah mengatakan sbb: (1) pembidik berteriak “bidik”; (2) logistik berteriak “siap”; (3) komandan berteriak “tembak”; dan (4) sneeper berteriak “dor….”
·      Permainan dimulai dari guru, misalnya dg berteriak “Dor Vietnam”
·      Maka kelompok yg disebut hrs sgr menjawab “Bidik-Siap-Tembak-Dor …. (Malayasia)
e.    Permainan “Hujan Rintik-rintik dan Hujan Badan”, dengan langkah2 sbb:
·      Siswa diajak untuk membentuk lingkaran dg berdiri rapat satu sama lain dan posisi saling memunggungi.
·      Guru memberi aba-aba dengan mengatakan RINTIK-RINTIK, maka setiap siswa menusuk-nusuk pundak teman didepannya menggunakan jari-jarinya
·      Jika Guru mengatakan ‘HUJAN” maka semua siswa memukul-mukulkan ke pundak temannya dengan menggunakan sisi tangannya.
·      Jika Guru mengatakan “BADAI” maka setiap siswa memijat-mijat pundak teman di depannya.
·      Kegiatan ini bergantian dengan mengarahkan siswa berbalik badan dan melakukan hal yg sama.
e.  Permainan “Telepati (Jika-Maka”, dengan langkah2 sbb:
·         Bagilah siswa dalam kelas menjadi dua kelompok sama banyak
·         Masing-masing siswa di setiap kelompok menyiapkan selembar kertas dan alat tulis
·         Kelompok pertama yaitu kelompok JIKA, harus menuliskan kalimat bersyarat yang tidak sempurna dg diawali kata JIKA, Contoh Jika Aku …
·         Kelompok kedua yaitu kelompok MAKA, harus menuliskan kalimat jawab syarat dengan menggunakan awalan MAKA. Contoh; Maka Aku akan…. .
·         Guru menyuruh siswa membaca tulisan salah satu perwakilan dari dua kelompok (JIKA dan MAKA)
·         Bagi siswa yang kebetulan rangkaian kata JIKA dan MAKA pas secara makna akan mendapatkan reward.
5.  Jenis lagu/nyanyian
Lagu atau nyanyian yang dijadikan ice breaker boleh berupa lagu gubahan atau lagu asli, lagu yang terkait dengan materi atau lagu yang tidak terkait dg materi sama sekali akan tetapi ada unsur fun atau menghiburnya.
Untuk lagu gubahan akan sangat memungkinkan dikaitkan dg materi sbg penguat siswa, contoh:
       Urutan Berwudhu (Lagu Telkomsel)
Urutan berwudhu mencuci telapak tangan
Berkumur-berkumur, menghirup air ke hidung
Dibasuh mukanya, lalu dibasuh tangannya,
Diusap rambutnya, lalu basuh telinganya
Dibasuh kakinya sampai dua mata kaki
Menghadap ke kiblat lalu doa habis wudhu
(dari telkomsel)

            Adapun lagu gubahan yang tidak berhubungan dengan satu tema dalam satu mata pelajaran, bisa digunakan secara fleksibel dlm berbagai mata pelajaran khususnya ketika mengawali proses pembelajaran. Contoh Lagu SIAP BELAJAR gubahan dari lagu BECA (Sy ingin tamasya berkeliling kota..)
SIAP BELAJAR 
            Kita ingin belajar
            Dengan senang gembira
            Diwalai berdo’a
            Dan penuh semangat
            Kita siapkan buku
            Dan juga alat tulis
            Belajar...
            Belajar....
            Ayo kita mulai...
            Adapun lagu yang asli, tidak harus sampai merubah atau menggubah, akan tetapi ada satu atau dua kata yang dibaca di dalam hati, Contoh lagu TOPI SAYA, ketika bernyanyi kata TOPI dibaca dalam hati, Coba Nyanyikan!!!!
                          TOPI SAYA
Topi saya bundar
Bundar Topi saya
Kalau tidak bundar
Bukan topi saya