Bendera Bangsaku

SELAMAT DATANG SOBATKU DI BLOG MAMAT/UCOK/RONI PUTERA JAWA KETURUNAN SUMATERA, ALLAH KUASA MAKHLUQ TAK KUASA LAILAHAILLALLAH MUHAMMADURRASULULLAH

AGAMA



Berkah Sebuah Ketakwaan

Ada seorang pemuda yang bertakwa, tetapi dia sangat lugu.  Suatu kali dia belajar pada seorang syaikh. Setelah lama menuntut ilmu, sang syaikh menasihati dia dan teman-temannya : "Kalian tidak boleh menjadi beban orang lain.  Sesungguhnya, seorang alim yang menadahkan tangannya kepada orang-orang berharta, tak ada kebaikan dalam dirinya.  Pergilah kalian semua dan bekerjalah dengan pekerjaan ayah kalian masing-masing. Sertakanlah selalu ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut.

"Maka pergilah pemuda tadi menemui ibunya seraya bertanya: "Ibu, apakah pekerjaan yang dulu dikerjakan ayahku?" Sambil bergetar ibunya menjawab: "Ayahmu sudah meninggal. Apa  urusanmu dengan pekerjaan ayahmu?" Si pemuda ini terus memaksa agar diberitahu, tetapi si ibu selalu mengelak.  Namun akhirnya si ibu terpaksa angkat bicara juga, dengan nada jengkel dia berkata: "Ayahmu itu dulu seorang pencuri?"!  Pemuda itu berkata: "Guruku memerintahkan kami -murid-muridnya- untuk bekerja seperti pekerjaan ayahnya dan dengan ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut."  Ibunya menyela: "Hai, apakah dalam pekerjaan mencuri itu ada ketakwaan?" Kemudian anaknya yang begitu polos menjawab: "Ya, begitu kata guruku."

Lalu dia pergi bertanya kepada orang-orang dan belajar bagaimana para pencuri itu melakukan aksinya. Sekarang dia mengetahui teknik mencuri. Inilah saatnya beraksi. Dia menyiapkan alat-alat mencuri, kemudian shalat Isya' dan menunggu sampai semua orang tidur. Sekarang dia keluar rumah untuk menjalankan profesi ayahnya, seperti perintah sang guru (syaikh).

Dimulailah dengan rumah tetangganya. Saat hendak masuk ke dalam rumah dia ingat pesan syaikhnya agar selalu bertakwa. Padahal mengganggu tetangga tidaklah termasuk takwa. Akhirnya, rumah tetangga itu ditinggalkannya.
Ia lalu melewati rumah lain, dia berbisik pada dirinya: "Ini rumah anak yatim, dan Allah memperingatkan agar kita tidak memakan harta anak yatim".
Dia terus berjalan dan akhirnya tiba di rumah seorang pedagang kaya yang tidak ada penjaganya. Orang-orang sudah tahu bahwa pedagang ini memiliki harta yang melebihi kebutuhannya. "Ha, di sini", gumamnya. Pemuda tadi memulai aksinya.  Dia berusaha membuka pintu dengan kunci-kunci yang disiapkannya. Setelah berhasil masuk, rumah itu ternyata besar dan banyak kamarnya. Dia berkeliling di dalam rumah, sampai menemukan tempat penyimpanan harta. Dia membuka sebuah kotak, didapatinya emas, perak dan uang tunai dalam jumlah yang banyak. Dia tergoda untuk mengambilnya. Lalu dia berkata: "Eh, jangan, syaikhku berpesan agar aku selalu bertakwa.  Barangkali pedagang ini belum mengeluarkan zakat hartanya. Kalau begitu, sebaiknya aku keluarkan zakatnya terlebih dahulu." Dia mengambil buku-buku catatan di situ dan menghidupkan lentera kecil yang dibawanya. Sambil membuka lembaran buku-buku itu dia menghitung. Dia memang pandai berhitung dan berpengalaman dalam pembukuan. Dia hitung semua harta yang ada dan memperkirakan berapa zakatnya. Kemudia dia pisahkan harta yang akan dizakatkan. Dia masih terus menghitung dan menghabiskan waktu berjam-jam. Saat menoleh, dia lihat fajar telah menyingsing. Dia berbicara sendiri: "Ingat takwa kepada Allah! Kau harus melaksanakan shalat dulu!" Kemudian dia keluar menuju ruang tengah rumah, lalu berwudhu di bak air untuk selanjutnya melakukan shalat sunnah. Tiba-tiba tuan rumah itu terbangun. Dilihatnya dengan penuh keheranan, ada lentera kecil yang menyala. Dia lihat pula kotak hartanya dalam keadaan terbuka dan ada orang sedang melakukan shalat. Isterinya bertanya: "Apa ini?" Dijawab suaminya:"Demi Allah, aku juga tidak tahu." Lalu dia menghampiri pencuri itu: "Kurang ajar, siapa kau dan ada apa ini?" Si pencuri berkata: "Shalat dulu, baru bicara. Ayo pergilah berwudhu' lalu shalat bersama. Tuan rumah-lah yang berhak jadi imam".  Karena khawatir pencuri itu membawa senjata si tuan rumah menuruti kehendaknya. Tetapi -wallahu a'lam- bagaimana dia bisa shalat. Selesai shalat dia bertanya: "Sekarang, coba ceritakan, siapa kau dan apa urusanmu?" Dia menjawab: "Saya ini pencuri". "Lalu apa yang kau perbuat dengan buku-buku catatanku itu?", tanya tuan rumah lagi. Si pencuri menjawab: "Aku menghitung zakat yang belum kau keluarkan selama enam tahun. Sekarang aku sudah menghitungnya dan juga sudah aku pisahkan agar kau dapat memberikannya pada orang yang berhak", Hampir saja tuan rumah itu dibuat gila karena terlalu keheranan. Lalu dia berkata: "Hai, ada apa denganmu sebenarnya. Apa kau ini gila?" Mulailah si pencuri itu bercerita dari awal.
Dan setelah tuan rumah itu mendengar ceritanya dan mengetahui ketepatan serta kepandaiannya dalam menghitung, juga kejujuran kata-katanya, juga mengetahui manfaat zakat, dia pergi menemui isterinya. Mereka berdua dikaruniai seorang puteri. Setelah keduanya berbicara, tuan rumah itu kembali menemui si pencuri, kemudian berkata: "Bagaimana sekiranya kalau kau aku nikahkan dengan puteriku. Aku akan angkat engkau menjadi sekretaris dan juru
hitungku. Kau boleh tinggal bersama ibumu di rumah ini. Kau kujadikan mitra bisnisku." Ia menjawab: "Aku setuju." Di pagi hari itu pula sang tuan rumah memanggil para saksi untuk acara akad Nikah Puterinya.



Keutamaan Sholat Berjama'ah

Segala puji bagi Allah yang telah mewajibkan sholat lima waktu kepada hamba-hamba-Nya. Sholawat serta salam teruntuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang telah bersabda yang artinya :
"Sholat berjama'ah lebih afdhol dari sholat sendiri sebanyak dua uluh tujuh derajat." (HR. Bukhari) 
Saudara-saudaraku, sholat merupakan amal ibadah yang agung yang paling dicintai oleh Allah dan melaksanakannya secara berjama'ah merupakan ketaatan yang sangat mulia dan sebagai salah satu syiar Islam yang sangat agung. Sungguh keutamaan sholat berjama'ah itu sangat banyak sekali, di antara keutamaan-keutamaan tersebut adalah :
1.     Naungan Allah pada hari kiamat bagi orang yang hatinya terpaut dengan masjid karena kecintaan untuk selalu melaksanakan sholay secara berjama'ah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya :
"Tujuh golongan yang akanmendapatkan naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya (di antara yang beliau sebutkan) … dan seorang yang hatinya salalu terpaut pada masjid.. (Muttafaqun 'alaih).
Imam Nawawi berkata ketika menjelaskan makna hadits di atas yaitu, orang yang mempunyai rasa cinta yang dalam terhadap masjid dan kontinyu dalam melaksanakan sholat berjama'ah, maksudnya bukan selalu tinggal dalam masjid. (lihat syarh An-Nawawi 7:121)
2.    Keutamaan berjalan ke masjid adalah sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang artinya
"Barangsiapa yang menuju ke masjid untuk shalat berjama'ah maka setiap langkahnya akan mengapuskan dosa dan dituliskan padanya satu kebaikan ketika pergi maupun kembali." (HR. Ahmad).
3.   Keutamaan menunggu shalat di masjid untuk shalat berjama'ah adalah sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang artinya :
"Apabila salah seorang dari kalian duduk untuk menunggu sholat di masjid, maka dia senantiasa dalam keadaan sholat selama ia tidak berhadats (dan) para malaikat akan mendoakannya, Ya Allah ampunilah dia, Ya Allah rahmatilah dia." (HR. Muslim).
4.     Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengisyaratkan keutamaan yang sangat agung pada shaf yang pertama sebagaimana sabdanya yang artinya :
"Seandainya manusia mengetahui apa yang terdapat pada adzan dan shaf pertama kemudian mereka tidak mendapatkannya kecuali dengan melakukan undian niscaya mereka akan melakukannya. (HR. Bukhari)
5.       Keutamaan berada di shaf sebelah kanan sebagaimana riwayat dari Aisyah bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya :
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat atas orang-orang yang berada pada shaf sebelah kanan." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).
6.       Keutamaan mengucapkan amin  bersama imam, sebagaimana riwayat Abu Hurairah radliyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya :
"Apabila imim mengucapkan Ghoiril maghdhubi 'alaihim wa ladhdhoolliin, maka katakanlah Aamiin karena barangsiapa yang Aminnya bertepatan dengan aminnya para malaikat maka diampuni dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari)
7.       Pengampunan dosa atas orang yang shalat berjama'ah setelah menyempurnakan wudhu. Diriwayatkan dari Utsman bin Affan bahwa beliau mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya :
"Barangsiapa yang berwudhu untuk sholat lalu menyempurnakan wudhunya kemudian berjalan untuk melaksanakan sholat fardhu bersama dengan manusia atau sce berjama'ah atau di masjid maka Alah akan mengampuni dosa-dosanya." (HR. Muslim).
8.   Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan kabar gembira bagi orang yang senantiasa 
    mendapatkan takbir pertama imam selama empat puluh hari. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya :
"Barangsiapa yang sholat semala empat puluh hari secara berjama'ah dan selalu mendapatkan takbir pertama, maka ditetapkan baginya dua pembebasan, pembebasan dari api neraka dan pembebasan dari kemunafikan." (HR. Tirmidzi)
                Demikianlah berbagai keutamaan shalat berjama'ah yang dapat kami sebutkan dalam kesempatan kali ini, mudah-mudahan Allah menjadikan kita semua termasuk orang-orang yang mendapatkan keutamaan-keutamaan tersebut. Amin.
Sumber : Ahammiyah Sholatil Jama'ah. Dr. Fadhlu Ilahi.

0 komentar: